RAMALAN SAMPAH DI MASA DEPAN
Kumpulan limbah sampah
yang selama ini di tabung oleh hampir sebagian masyarakat di TPA kini mulai
menghadirkan permasalahan baru. TPA yang seharusnya menjadi sebuah wadah untuk
membangun kebersihan semakin lama akan menghadirkan sebuah permasalahan yang
menjadi semakin komplek. Salah satu masalah yang hadir di tengah kehidupan
masyarakat adalah keterbatasannya TPA untuk menampung sampah dengan jumlah yang
lebih banyak lagi. Seperti TPA Sarbagita yang berada di di Suwung, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Bagaimana tidak daerah yang menampung sampah
dari 4 kabupaten besar (Denpasar, Badung, Gianyar danTabanan) ini menghasilkan sampah dengan volume yang
berlebih setiap tahunnya. Hal ini terbukti dari sebuah riset yang dilakukan
oleh PPP-SWM. Pada tahun 2002 volume sampah yang dihasilkan oleh keempat
kabupaten tersebut mencapai 3000 m3/ hari atau sekitar 1000 ton/hari
dimana penghasil sampah terbanyak adalah Denpasar dan Badung. Volume sampah
tersebut akan terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan meningkatnya pola
konsumsi masyarakat, perekonomian masyarakat dan pertumbuhan penduduk.
Jika
terus dibiarkan maka lama-kelamaan limbah sampah masyarakat akan meluap keluar
karena keadaan TPA Sarbagita yang sudah kelebihan kapasitas. Kemudian tidak
akan ada tempat untuk menampung limbah sampah lebih banyak lagi. Salah satu
solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mulai memilah sampah-sampah yang ada
di rumah menjadi 2 bagian yaitu sampah yang bisa diolah kembali dan sampah yang
tidak bisa diolah kembali. Sampah yang dapat diolah kembali contohnya sampah
organik yang dapat dijadikan pupuk kompos, serta beberapa sampah anorgnik yang
dapat diolah menjadi barang-barang yang bermanfaaat seperti tas, hiasan dinding
dan lain-lain. Sampah yang tidak bisa diolah lagi dapat dibuang ke TPA sehingga
dapat meminimalisir jumlah sampah yang masuk ke TPA. Selain itu pemerintah juga
telah membuat sebuah Bank Sampah yang berfungsi untuk mengolah sampah-sampah masyarakat
menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai rupiah.
Dengan cara ini dapat diramalkan bahwa volume
sampah yang masuk ke TPA Sarbagita tiap tahunya akan berkurang karena sikap
masyarakat yang mau memilah sampah dari lingkungan mereka. Tentunya hal ini
akan berdampak pada keadaan TPA dimasa mendatang, karena sebagian besar sampah
sudah di pilah maka TPA Sarbagita dapat menampung sampah masyarakat dari
berbagai wilayah dengan jumlah yang lebih banyak. (gta)
DAFTAR PUSTAKA
1. https://hariharibaru.wordpress.com/2012/06/14/pengolahan-sampah-di-tpa-suwung/
2. http://litbangsampah.blogspot.co.id/2009/03/pengolahan-sampah-sistem-galfad-di.html
3. http://balitribune.co.id/2015/08/warga-ancam-blokir-tpa-suwung/
DAFTAR PUSTAKA
1. https://hariharibaru.wordpress.com/2012/06/14/pengolahan-sampah-di-tpa-suwung/
2. http://litbangsampah.blogspot.co.id/2009/03/pengolahan-sampah-sistem-galfad-di.html
3. http://balitribune.co.id/2015/08/warga-ancam-blokir-tpa-suwung/
0 komentar: