PANDANGAN DAN PEMAHAMAN TERHADAP TREN SENIMAN NAIK JABATAN DI INDONESIA

06.16 Unknown 1 Comments


Beberapa bulan terakhir seperti yang dapat dilihat dari berbagai situs berita baik cetak maupun elektronik banyak membahas mengenai tren keikutsertaan para seniman ternama Indonesia yang mulai melangkahkan kakinya kedunia yang bisa dikatakan sangat berbanding terbalik dengan dunia yang telah lama mereka geluti sebelumnya, apalagi kalau bukan dunia politik. Dunia politik di Indonesia seakan tidak pernah redup akan berita-berita yang banyak menyita perhatian masyarakat. Mulai dari kasus-kasus yang menyebabkan banyak kerugian bagi tersangka maupun negara, serta yang sedang hangat di perbincangkan adalah tidak sedikit nama seniman Indonesia yang masuk dalam daftar anggota politik. Hal ini juga terjadi pada wilayah yang lebih kecil seperti Bali. Tidak sedikit masyarakat Bali yang dulunya adalah seorang seniman kini mulai ikut serta dalam menyumbangkan pikiran dan pandangannya di dunia politik.
Pada dasarnya seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif dan inovatif atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut orang-orang yang menciptakan karya seni, seperti lukisan, patung, seni peran, seni tari, sastra, film, dan musik. Sedangkan seorang politikus (jamak: politisi) adalah seorang yang terlibat dalam politik, dan kadang juga termasuk para ahlli politik. Politikus juga termasuk figur politik yang ikut serta dalam pemerintahan. Menjadi seorang politikus bukanlah hal yang mudah, menurut Akbar Tandjung politisi senior partai golkar, yang dikutip dari Tribunnews.com mengatakan bahwa seorang politisi harus memiliki kepedulian dan keprihatinan terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa. Sebelum seseorang terjun ke kursi jabatan, seorang tersebut harus terlebih dahhulu bergabung dengan partai politik. Pembentukan Partai Politik pada dasarnya merupakan salah satu pencerminan hak warga negara untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat sesuai dengan Pasal 28 Undang‑Undang Dasar 1945. Melalui Partai Politik rakyat dapat mewujudkan haknya untuk menyatakan pendapat tentang arah kehidupan berbangsa dan bernegara. Keragaman pendapat di dalam masyarakat akan melahirkan keinginan untuk membentuk berbagai Partai Politik sesuai dengan ragam pendapat yang hidup. Dengan demikian, pada hakekatnya, negara tidak membatasi jumlah Partai Politik yang dibentuk oleh rakyat.
Menjamurnya tren ini banyak mendatangkan pandangan yang beragam dari seluruh lapisan masyarakat.  Motif dibalik pencalonan artis menjadi politisi ini sering dipertanyakan. Apakah para artis ini memang ingin mengabdikan diri pada masyarakat atau hanya ingin menambah popularitas? Apakah partai politik (parpol) memang memilih orang berkapasitas tinggi atau sekedar mencari suara?. Dari pertanyaan tersebut tidak sedikit orang yang menganggap bahwa para seniman tersebut hanya mengandalkan namanya yang sudah terkenal agar dapat dipilih menjadi wakil rakyat. Dengan istilah lain para seniman tersebut hanya menjual nama mereka demi sebuah jabatan. Selain ketidaksetujuan masyarakat terhadap tren tersebut, masih ada beberapa orang yang mengatakan bahwa tren ini sah dimata hukum yang berlaku di Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa setiap orang bebas dan berhak menjadi wakil rakyat namun setiap orang harus mempertimbangkan kembali apakah dirinya berhak dan pantas menjadi calon wakil rakyat.
Pada era globalisasi ini partai politik yang ada tidak lagi memperhatikan kualitas calon anggota legislatif, tetapi hanya mengandalkan popularitas, kekuasaan dan kekayaan. Pada pemilu 2009, hampir rata-rata parpol merekrut calon legislatif berasal dari kalangan artis. Fenomena banyaknya artis yang terjun ke dunia politik merupakan konsekuensi dari sistem pemilu terbuka yang dilaksanakan di Indonesia sehingga orang dari segala macam latar belakang bisa ikut serta. Dengan pemilihan secara langsung, popularitas seorang calon anggota legislatif menjadi penting. Tetapi sebenarnya yang lebih penting lagi adalah faktor kemampuan dan kapabilitas seorang calon legeslatif. Tetapi sebagai warga negara yang baik sebaiknya tidak boleh berprasangka buruk terhadap gerbong artis, sebab semua orang memiliki hak politik yang sama. Negara kita memandang semua kalangan masyarakat adalah sama. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28C ayat (2) yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.” Dan pasal 28D ayat 3 yang berbunyi “Setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.” Hal inilah yang menjadi dasar pikiran seseorang dengan berbeda profesi dan bahkan sangat bertolak belakang dengan dunia politik berani melangkahkan kakinya. Selain hal tersebut faktor yang mendorong banayknya para seniman di panggung politik adalah terjadi krisis kepercayaan dikalangan partai politik. Hal ini pula yang menyebabkan para partai politik berlomba-lomba merekrut para seniman-seniman untuk bergabung dan maju ke  pemilihan umum, guna mengembalikan keeksistensian nama partai politik mereka. Hal ini juga bermanfaat untuk membuat nama partai politik mereka semakin dikenal banyak orang. Darrel West, dalam bukunya yang berjudul “Celebrity Politics”, berpendapat, artis dan pelawak tergiur terjun ke jabatan publik akibat perkembangan media, khususnya televisi, dan demokrasi. Televisi menjadi medium sempurna bagi selebriti untuk mendulang kemasyuran dan cita diri. Sementara sistem pemilihan langsung, telah membuat seniman yang sudah populer dan dikenal publik menjadi pilihan masyarakat.
Keterlibatan selebriti dalam panggung politik sesungguhnya merupakan sesuatu yang lumrah. Bukan hanya di negeri ini, Amerika Serikat (AS) juga mengalami hal yang sama seperti contoh Ronal Reagen dan Arnold Schwarzenegger, yang juga masuk arena politik serta berhasil menjadi presiden dan gubernur. Hal yang membedakan adalah di Amerika mereka sejak awal memang sudah aktif menjadi anggota partai politik dan terlibat dalam program dan kerja-kerja partai. Sementara di Indonesia, para selebriti tiba-tiba saja masuk ke arena pilihan, tanpa melalui proses perekrutan yang tertata oleh partai politik. Dampak positif dari tren ini adalah para seniman atau para selebriti mereka menggunakan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan yang telah tertulis di UUD. Selain itu dunia politik tidak akan dipandang sebagai dunia yang mengerikan lagi tapi menjadi sesuatu yang menghibur. Sedangkan dampak negatifnya adalah  partai politik dijadikan sebagai tempat penghasilan kerja sampingan oleh para kalangan selebriti. Hal ini juga menyebabkan calon pemimpin wilayah tertentu tidak bisa dipastikan memiliki pengetahuan yang cukup untuk memimpin rakyat.
Dengan adanya tren selebriti naik jabatan ini, seluruh masyarakat Indonesia harus lebih selektif dalam memilih calon pemimpinnya nanti. Sebagai warga negara yang baik tidak sepatutnya memandang seseorang dengan sebelah mata. Walaupun terdengar sangat berbeda profesi tetapi tidak bisa dipungkiri jika ternyata masih ada kalangan selebriti yang memiliki pengetahuan lebih dibidang politik. Mereka para selebriti yang naik ke panggung politik ini dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki rasa kepedulian yang sangat tinggi untuk merubah Indonesia menjadi yang lebih baik dengan cara berfikir, pengalaman mereka selama menjadi masyarakat biasa jika di lihat dari jabatan dan pandangan mereka sendiri. Namun hal yang juga harus diperhatikan adalah untuk tidak sembarangan memilih calon pemimpin, tidak boleh memandang seorang calon pemimpin dari terkenal atau tidaknya ia selama ini, tetapi juga harus memperhatikan visi misi yang mereka telah susun guna meyakinkan masyarakat bahwa merekalah yang terbaik. (gta)



DAFTAR PUSTAKA
  1. http://www.kompasiana.com/alisimbolon/politisasi-artis-jadi- politisi_552afe3ef17e613b5fd623b3
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Seniman

1 komentar:

  1. Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura

    Saya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
    Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
    kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
    selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
    Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
    Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
    Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
    dan jg nama besar Beliau
    tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
    dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
    apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
    Saya bilang saya terlantar disingapur
    tidak ada ongkos pulang.
    dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
    setelah saya kirim biaya ritualnya.
    beliau menyuruh saya untuk menunggu
    sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
    dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
    apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
    dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
    gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
    angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
    dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
    sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
    Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
    Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat

    ~~~Hub;~~~

    Call: 0823 5329 5783

    WhatsApp: +6282353295783

    Yang Punya Room Trimakasih

    ----------

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.