MENANAMKAN HIDUP HARMONIS PADA ANAK SEJAK DINI MELALUI PENGENALAN TAMAN NUSA BALI

03.20 Unknown 0 Comments


Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan budaya yang sangat banyak hal ini dikarenakan keberadaan ratusan suku bangsa yang hidup dan berkembang di berbagai wilayah Indonesia. Letak kepulauan Nusantara pada posisi silang di antara dua samudra dan dua benua, mempunyai pengaruh yang penting terhadap munculnya keanekaragaman masyarakat dan budaya. Dengan didukung oleh potensi sumber alam yang melimpah, maka Indonesia menjadi sasaran pelayaran dan perdagangan dunia. Hal ini didukung dengan terbentuk jaringan perdagangan dan pelayaran antarpulau. Dampak interaksi dengan bangsa-bangsa lain itu adalah masuknya beragam bentuk pengaruh agama dan kebudayaan. Selain melakukan aktivitas perdagangan, para saudagar Islam, Hindu, Buddha, Kristen juga membawa dan menyebarkan ajaran agamanya.

Di Indonesia terdapat berbagai macam ras yang dianut .Ras ini terdiri dari seluruh suku yang ada di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Minang, Melayu, Dayak, Bugis, Bali, Sasak, Papua dan sebagainya. Seluruh suku ini rata-rata memiliki persamaan fisik yaitu kulit sawo matang, ukuran tubuh kecil, hidung kecil dan rambut hitam.  Dalam pasal 26 ayat 1 UUD 1945 tentang warga Negara dan penduduk, disebutkan bahwa yang menjadi warga Negara dan penduduk ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan UU sebagai warga Negara. Selain ras bangsa Indonesia juga memiliki budaya yang jumlahnya tidak sedikit. Budaya di Indonesia dapat berupa tarian, rumah adat, makanan, pakaian, tulisan dan lain-lain. Menurut pendapat Selo Soemardjan dan Soelaiman, kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan antara lain: lingkungan, pertemuan antarbangsa, kepercayaan yang kuat dan mengakar Di Indonesia terdapat berbagai kebudayaan, baik yang berasal dari budaya daerah maupun budaya bangsa lain.. Di Indonesia terdapat agama yang berbeda-beda, ketakwaan dan kepercayaan bangsa Indonesia dilakukan dengan cara berbeda-beda sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya, hal ini berdasarkan pasal 29 ayat 2 UUD 1945. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Hal ini merupakan suatu aset berharga yang dimiliki Indonesia dan sekaligus menjadi daya tarik negara luar untuk datang dan mempelajari segala hal mengenai Indonesia.

Keragamam kebudayaan, suku, ras, agama Indonesia tidak selamanya menjadi sebuah pemersatu bangsa melainkan dapat menjadi penyebab pecahnya suatu kerukunan yang telah dibangun jauh terdahulu oleh nenek moyang bangsa. Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua merupakan semboyang bangsa indonesia yang dapat kita lihat pada lambang burung garuda. Dengan adanya semboyang ini diharapkan banyaknya keberagaman diantara masyarakat tetap terjaga dengan keadaan yang harmonis, saling menghargai akan perbedaan yang ada untuk saling hidup berdampingan secara damai. Selain Bhineka Tunggal Ika, Pancasila juga merupakan sebuah ideologi bangsa yang menginginkan adanya kehidupan damai di tengah kemajemukan yang ada. Sila persatuan dan kesatuan  sangat jelas berharapan untuk tidak menciptakan suatu perpecahan di dalam masyarakat yang mempunyai beragam perbedaan. Namun semua itu hanya sebuah harapan, masih banyak kejadian-kejadian yang tidak sesuai dengan harapan bangsa indonesia. Belakangan ini banyak terjadi konflik, pertentangan, hingga membuat banyak orang tewas. Pada dasarnya inti permasalahan adalah kurangnya toleransi dan pengertian masyarakat terhadap kebiasaan / budaya wilayah tertentu. Banyak orang mengatakan bahwa pemecahan masalah ini adalah dengan cara menumbuh kembangkan sikap toleransi yang tinggi, sikap saling menghormati, saling menghargai antar sesama dan lain-lain. Namun hal tersebut belum tentu dapat menjadi solusi penyelesaian masalah. Penanaman sikap toleransi sebaiknya sudah dipupuk sejak dini oleh orang tua kepada anak-anaknya karena merekalah yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Apabila di masa muda ini mereka tidak memiliki pengetahuan mengenai setiap perbedaan yang ada di Indonesia bahkan mereka juga tidak memiliki rasa toleransi, perpecahan bangsa akan terjadi. Jika hal ini dibiarkan lama-kelamaan akan mengarah pada perpecahan negara.  

Anak merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan Nasional. Anak adalah asset bangsa. Masa depan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang. Semakin baik keperibadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu pula sebaliknya, Apabila keperibadian anak tersebut buruk maka akan buruk pula kehidupan bangsa yang akan datang. Penanaman hidup harmonis sebaiknya sudah mulai ditanamkan kepada anak oleh orang tua sejak dini. Hidup harmonis dapat kita terapkan dengan cara meningkatkan rasa toleransi, saling menghormati, menghargai yang tinggi antara sesama. Tidak memandang perbedaan dan tidak menjadikan perbedaan sebagi pembatas juga merupakan sikap yang dapat menampilkan hidup harmonis dalam kehidupan. Toleransi adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Sikap toleransi sangat perlu dikembangkan karena manusia merupakan mahluk sosial dan akan menciptakan adanya kerukunan hidup.

Taman Nusa yang terletak di Gianyar, Bali dapat menjadi wadah pengembangan pengetahuan anak dalam menumbuh kembangkan rasa toleransi, sikap saling menghormati dan menghargai. Taman Nusa merupakan taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dalam suasana alam pulau Bali. Misi Taman Nusa adalah untuk menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian, rekreasi dan didaktika bagi para pengunjung baik lokal maupun mancanegara untuk lebih memahami budaya Indonesia dengan cara yang menarik dan interaktif. Gagasan lahirnya objek wisata alternatif di Bali berawal dari keprihatinan akan kondisi saat ini di mana seni budaya Indonesia semakin terpinggirkan dan kurang diminati generasi muda. Karena itu, muncul gagasan lahirnya pusat pelestarian budaya bangsa. Di kawasan seluas 15 hektar, pengunjung berkesempatan untuk menjelajah dan menikmati panorama perjalanan waktu Bangsa Indonesia, dimulai dari masa prasejarah dengan alamnya yang tua dan primitif, kemudian melintasi masa perunggu, menuju ke masa kerajaan dengan salah satu mahakaryanya yang berbentuk Candi Borobudur.

Objek yang konsepnya mirip Taman Mini Indonesia Indah ini mempunyai visi sebagai pusat pelestarian dan riset beragam budaya Indonesia. Direktur Taman Nusa, Borkat Timbulan Lubis mengatakan konsep pembangunan Taman Nusa ini adalah menampilkan perjalanan waktu bangsa Indonesia dari masa ke masa, mulai dari zaman pra-sejarah, masa perunggu, masa kerajaan, kampung budaya, Indonesia awal, Indonesia merdeka, Indonesia masa kini dan Indonesia masa depan. Semua tahapan masa tersebut  disajikan sejumlah bentuk karya yang menggambarkan masa saat itu. Di Taman Nusa terdapat kawasan kampung budaya yang menampilkan 40 rumah tradisional dari berbagai etnis yang menonjol di Indonesia, mulai dari Sumatra hingga Papua, seperti rumah tradisional  Minangkabau, Mandailing, rumah khas Betawi, rumah tradisional Jawa Barat, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat/Timur, Kalimantan, Gorontalo, Toraja Sulawesi Selatan, Minahasa, Mamasa, Maluku Utara, dan lainnya. Selain miniatur rumah adat dan budaya lainnya, pengunjung juga dapat mempelajari tarian-tarian khas adat dan kebiasaan masyarakat setiap daerah.

Taman Nusa, Bali merupakan wadah alternatif yang dapat menumbuhkan pengetahuan dan sikap anak mengenai perbedaan yang ada di Indonesia. Pengetahuan yang di terima anak melalui kunjungan yang dilakukan ke Taman Nusa adalah mereka akan mengetahui rumah adat, kebiasaan, tarian, dan budaya lainnya yang terdapat di Indonesia yang selama ini tidak mereka ketahui. Perubahan sikap yang dapat orang tua maupun masyarakat sekitar yang dapat rasakan adalah anak akan memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap budaya-budaya yang ada di Indonesia. Selain itu anak juga akan menumbuhkan sikap saling menghormati atas budaya yang ada. Sehingga kedepannya ketika anak dihadapkan pada budaya-budaya bangsa Indonesia yang berbeda dengan budayanya mereka akan jauh lebih menghargai budaya tersebut, karena mereka telah mengetahui dan mempelajari budaya tersebut sejak dini. Hal ini merupakan penerapan kecil yang dapat dilakukan orang tua dalam mendukung terciptanya hidup harmonis dalam perbedaan yang ada di Indonesia.


Taman Nusa juga dapat menjadi tempat penanaman dan perawatan nilai-nilai yang berada dalam masyarakat. sebagai generasi muda sudah sepatutnya kita menjaga dan merawar nilai-nilai tersebut. Selain itu generasi muda juga sepatutnya meneumbuh kembangkan dan menjaga rasa toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai antar sesama karena kita hidup dalam 1 (satu) negara yang sama, dan berasal dari nenek moyang sama. Maka setiap orang hendaknya menyadari bahwa perbedaan budaya tersebut merupakan kekayaan bangsa dan tidak menjadikan sebagai faktor yang akan memecah-belah persatuan bangsa. Tidak memiliki rasa toleransi, saling menghargai, menghormati tersebut kedepannya permasalahan perbedaan keragaman suku, ras, budaya, dan agama akan semakin parah yang pastinya akan menjadikan bangsa Indonesia terpecah belah. Penanaman sikap toleransi pada anak sejak dini melalui media pembelajaran dan rekreasi di Taman nusa bali dapat mengajarkan anak tentang perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia sehingga kedepannya anak dapat menjadikan sebuah perbedaan menjadi sebuah aset kekayaan yang menguntungkan bagi setiap masyarakat. (gta)



DAFTAR PUSTAKA

  1. http://www.taman-nusa.com/?lang=id
  2. https://manacikapura.wordpress.com/tattwa/hidup-harmonis/

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.